I | · Untuk sementara ini sudah melaksanakan pilah sampah, yang dikelola dalam naungan Pokja (kelompok kerja) 4. · Pengadaan kompos dengan keranjang Takakura, tapi belum bisa dipasarkan hasilnya. · Kerja bakti di lingkungan masing-masing. | · Belum terbentuk paguyuban APL di wilayah tersebut. Jadi, bila ada permasalahan mengenai lingkungan masih ditangani oleh PKK terutama Pokja 4. |
II | o Penghijauan berjalan lancar. | o Kegiatan pengelolaan sampah belum maksimal (pemilahan sampah ataupun daur ulang) karena kondisi wilayah yang berbukit sehingga menyulitkan terlaksananya kegiatan. |
III | · Pilah sampah · Penghijauan | · Belum dibentuk kader lingkungan. |
IV | o Pembuatan tempat pembuangan sampah o Pemilahan sampah | o Membuang sampah di sungai. o Belum ada kader lingkungan. |
V | · Paguyuban sudah terbentuk APL Nusa Indah, ketuanya Ibu Pranowo. · Program komposting baru berjalan di 1 RT, yaitu RT 3. · Program penghijauan sudah berjalan di lokasi Lapangan Cinde. | · Komposting, kendalanya kurang perhatian warga. · Penghijauan sudah berjalan, sudah dapat bantuan dari PT. Sharp tapi mati semua. |
VI | o Pilah sampah, secara “plunglap” o Daur ulang o Komposting o Penghijauan o Jumlah kader sudah cukup banyak, yaitu 28 orang. o Pembukuan dalam pengelolaan sampah sudah cukup baik. | o Belum semua warga sadar mengumpulkan sampah. o Daur ulang (sumber daya manusia kurang). o Komposting (keranjang Takakura sebagian ada yang rusak), sampah-sampah yang ada di halaman rumah belum ada alatnya untuk pembuatan kompos. o Penghijauan (untuk menanam masih membutuhkan tanaman yang produktif). |
VII | · Kerja bakti bersama membersihkan Sungai Bajak. · Mengkondisikan kembali keranjang Takakura. · Pemilahan sampah di masing-masing rumah dan dibawa ke lapak pemilahan. | · Kurangnya kesadaran masyarakat awam yang masih membuang sampah di Kali Bajak. · Pencemaran udara dengan adanya industri rumah tangga (limbah tahu). · Kesadaran warga yang kurang. |
VIII | o Daur ulang o Pemilahan sampah, yang saat ini dilakukan dengan bak-bak sampah yang dimiliki tiap warga, karena rumah pilah rusak.
| o Daur ulang sudah terlaksana, tapi belum merata seluruh warga RW, karena mesin jahit rata-rata belum punya. o Tempat pengumpulan (rumah pilah) rusak terkena banjir, sehingga pemilahan sampah terganggu. o Penghijauan sulit dilakukan karena keterbatasan lahan. |
IX | · Pengambilan sampah sudah baik. · Program penanaman pohon di sepanjang jalan utama masuk RW IX. · Program APL sudah tidak aktif lagi karena di wilayah RW IX sudah ada pengambilan sampah yang dikelola oleh RW. | · Belum ada pohon, menunggu bibit dari Bank Niaga yang mau memberi bibit. · Membutuhkan bibit untuk penghijauan di RW IX karena kader di RW IX sudah tidak aktif. |
X | o Pengomposan o Daur ulang sampah | o Bantuan tempat sampah dari Bintari (8-9 buah), tidak digunakan sesuai fungsinya o Masyarakat masih banyak yang kurang peduli dengan kegiatan pengelolaan sampah (kadernya semakin sedikit sejak pergantian RW) o Kondisi lingkungan masih kotor dan gersang. o Masih banyak warga yang membuang sampah di Sungai Bajak. |
XI | · Memiliki kader APL paling banyak dan merupakan RW yang pertama kali mencetuskan kegiatan pengelolaan sampah. · Pengumpulan sampah anorganik di tiap RT dengan penjualan tiap bulan sekali membuat pupuk organik · Membentuk kelompok daur ulang | · Belum semua RT melaksanakan. · Pemakaian keranjang Takakura tidak maksimal; inokulen tidak ada dan membutuhkan mesin pencacah serta mesin jahit. · Apabila ada kegiatan tentang pengelolaan sampah di luar keputusan pihak RW, sulit mendapatkan persetujuan. |
XII | o Penghijauan dengan menanam pohon mangga dan nangka di lingkungan masing-masing yang punya lahan. o Ada taman toga ditanami apotek hidup, hasilnya dimanfaatkan oleh warga. | o Belum terbentuk paguyuban. o Terbatasnya lahan yang akan ditanami. |
XIII | · Program bank sampah · Komposting | · Mengumpulkan sampah kering belum maksimal. · Bau menyengat dari limbah ayam. · Masih ada buang sampah di sungai. · Komposting (tingkat kesadaran dari masyarakat untuk memanfaatkan Takakura masih kurang). · Jumlah kader semakin berkurang. |
XIV | o Penghijauan o Membentuk lingkungan yang bersih dan sehat. o Paguyuban belum terlaksana per RW, kesadaran untuk kader. | o Belum terbentuk paguyuban APL. o Untuk pemilahan sampah dilakukan tiap warga untuk diberikan pada pengepul atau pengambil sampah yang kebetulan warga sendiri. o Limbah ayam menimbulkan bau. |
XV | · Program penghijauan · Memilah · Daur ulang | · Belum terbentuknya kader lingkungan. |